Siapa yang tak bangga menjadi anggota lembaga intelijen negara? Kenyataannya, di Inggris, perasaan macam itu dipercaya masih terus menjangkiti kelompok muda.

Berangkat dari antusiasme itu, lembaga intelijen internal Inggris, MI5, menyasar Universitas St Andrews untuk merekrut calon anggota intelijen. Jangan salah, perguruan tinggi yang terletak di Fife, kota St Andrews, kawasan pantai timur Skotlandia, ini adalah sekolah top ketiga di Inggris Raya setelah Oxford dan Cambridge. Sekolah yang didirikan dan dibangun pada 1410-1413 ini makin
moncer namanya lantaran Pangeran William, putra mahkota pewaris takhta Inggris Pangeran Charles, pernah studi di tempat ini.

Alhasil, pengumuman pun terpampang di majalah dinding dan koran kampus itu. Bunyinya, "MI5 mencari kandidat berdedikasi untuk petugas-petugas intelijen". Iming-iming gaji untuk calon "James Bond" terbaru itu sekitar Rp 34 juta plus berbagai tunjangan per bulan. Lalu warta ini termaktub dalam laman The Sun pada Senin (21/2/2011).

Namun, ada pula sedikit protes muncul tatkala niat MI5 ini mencuat. Soalnya, salah satu syarat untuk lowongan ini juga menuntut siswa dengan prestasi nilai tertinggi. Artinya, secara perolehan nilai belajar, tak semua siswa St Andrews bisa lolos dari seleksi awal.

Pihak juru bicara St Andrews cuma mengatakan, alumninya jadi pilihan MI5 lantaran memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata. "Selain itu, alumni kami adalah pemikir-pemikir nan kritis," ujar juru bicara tersebut.

Sementara itu di sisi lain, mantan Duta Besar Inggris dan mantan Rektor Universitas Dundee, Craig Murray, begitu bungah alias bangga hati tatkala mengetahui pengumuman itu. "Siswa St. Andrews adalah orang-orang yang paham betul soal terorisme hingga perdagangan obat bius internasional. Pencarian untuk calon intelijen Inggris memang di St Andrews tempatnya," kata Murray.
--------
http://internasional.kompas.com/read/2011/02/21/14373326/MI5.Cari.James.Bond.Anyar.di.St.Andrews